Rabu, 22 Oktober 2014

Mengembangkan Klinik Pelangsingan Badan



Dear Bapak Erwin,

Saya memulai bisnis  klinik pelangsingan badan (Jakarta Weight Management Center) bersama rekan saya seorang dokter, sejak September 2013. Pelanggan saya kebanyakan dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Ternyata cukup baik responnya.  Yang menjadi pertanyaan saya adalah bagaimana menjaring pelanggan yang ingin melangsingkan dan membentuk tubuh secara sehat dan aman lebih banyak lagi. Mohon pencerahannya.

Best Regards,


Junivera Supandi
www.jwmc-indonesia.com
Muara Karang - Jakarta

Dear Ibu Junivera,
Menarik sekali kalau bisnis pelasngsingan badan ibu yang baru dimulai akhir tahun itu sudah cukup baik responnya. Saya percaya segmentasinya sudah benar dengan menyasar kalangan menengah ke atas karena memang orang di kalangan ini yang mampu membeli jika memang pasar ibu pada posisi tersebut. Untuk meningkatkan pelanggan ada beberapa cara menurut saya melihat karakter dari bisnis ibu yang ekslusif.
Salah satu yang penting adalah edukasi pasar. Karena kesadaran penduduk Indonesia akan kesehatan tubuh masih perlu ditingkatkan, ada dokter yang dengan rajin mengedukasi kesehatan, tubuh yang langsing dan fit bukan dengan ceramah akan pentingnya kesehatan. Namun sang dokter menarik perhatian calon pelanggan dengan kesehatan kehidupan seks dari si pelanggan. Contoh merokok bukan hanya berbahaya, tapi menyebabkan impotensi.  Mungkin pelanggan lebih takut impotensi dibanding kanker. Lalu, untuk wanita diberitahukan kalau hidup sehat menjadi lebih kelihatan muda dan kerutan-kerutan di muka berkurang. Jadi edukasi yang lebih mengarah kepada gaya hidup. Bukan kesehatan itu semata.
Masyarakat Asia umumnya  adalah masyarakat yang  sangat cepat meyerap inovasi. Ada baiknya melangsingkan badan dijadikan trend yang inovatif. Belum lama ini ada artis yang menggunakan puasa sebagai salah satu metoda melangsingkan badan. Meski belum tentu secara individual dikerjakan, teryata tulisan sang artis sudah diunduh banyak orang. Mungkin sekedar ingin mengetahui dengan mengambil dan membaca artikel yang ditulis. Hal ini menarik sekali. Karena kebanyakan orang tidak peduli dengan tubuh yang sehat. Jadikanlah terapi di klinik ibu menjadi sebuah trend bagi para pelanggan. Carilah cara untuk membuatnya menjadi sebuah trend.
Word of mouth adalah salah satu channeling yang dahsyat. Karena pelangan ibu bukan pelanggan yang sembarang memilih produk atau jasa, kepercayaan dari pihak pelanggan adalah sangat penting. Jadikan pelanggan ibu mendapatkan layanan yang dedicated . Setia menjaga hubungan dengan pelanggan. Entah ada produk baru, pelanggan terlupa jadwal treatment, ulang tahun, atau laporan prestasi pelanggsingan tetap dijaga. Termasuk di sini adalah testimoni dari tokoh/ public figure dapat cepat mendongkrak pelanggan anda.
Menurut saya kekuatan dari social media saat ini sangat besar. Jadi jangan lupakan, malah aktifkan penggunaan social media sebagai channel untuk komunikasi baik untuk mencari pelanggan baru maupun repeat customer. Dampak dari social media sudah terbukti dan dapat digunakan semaksimal mungkin.
Akhir kata, tetaplah mencoba cara menjaring pelanggan yang baru. Karena sebuah cari tidak pernah kita ketahui keberhasilannya kalau belum pernah dicoba dipikirkan dan dicoba untuk dikerjakan.
Semoga jawaban saya yang singkat ini dapat membantu Ibu. Artikel-artikel yang di tulis dapat dibaca juga di http://1000pengusaha.wordpress.com. Untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan, pembaca dapat mengirim email ke erwin.halim.mba@gmail.com.

Sumber : Koran Kontan, 21 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar