Rabu, 22 Oktober 2014

Kelola Sendiri atau Outsource?



Yth.  Bapak Erwin,

Saya dan keluarga mempunyai sebuah hotel. Sejak diminta oleh keluarga untuk mengelola hotel tersebut semakin berkembang. Dengan berkembangnya bisnis saya ini luas bangunan ditingkatkan dan pelayanan juga ditingkatkan.  Namun dengan meningkatnya luas bangunan dan status hotel kami menghadapi kendala untuk mengolah  air. Sehubungan dengan adanya peraturan jika menggunakan air buangan yang sudah digunakan harus diolah hingga memenuhi kualitas air yang dipersyaratkan. Menjadi pertanyaan saya adalah sebaiknya kami membangun unit pengolahan air tersebut sendiri atau outsource dengan perusahaan pengolahan air? Mohon penjelasan dari Bapak.

Kartono – Tangerang
Dear Pak Kartono,
  1. Tentunya membangun sebuah unit pengolahan air di dalam sebuah hotel bukanlah hal yang sederhana bagia sebagian orang dan juga bukanlah hal yang tertalu rumit bagi orang yang memang mempunyai kemampuan mengolah air buangan tersebut. Hal ini menyangkut 2 hal: kompetensi teknis dan biaya yang pada akhirnya harus Bapak putuskan manakah yang paling efisien.         

Opsi pertama sesuai pertanyaan Bapak adalah membangun unit pengolahan air itu sendiri dan mengolahnya. Mengingat mengolah air bagi Bapak bukanlah kompetensi utama bisnis Bapak (di luar hotel) tentunya Bapak perlu mempelajarinya atau ada karyawan yang khusus menangani hal ini dan bisa saja Bapak mencari ahli teknis dan meminta memberikan traini untuk karyawan Bapak untuk mengolah air buangan sehingga mencapai kualitas yang diminta. Setahu saya dalam hal ini ada pihak dari pemerintah yang akan melakukan evaluasi/ monitoring. Menjadi pertanyaan, apakah Bapak mempunyai konsultan teknis tersebut sebagai pendukung untuk melatih dan membantu Bapak jika menghadapi masalah dalam pengolahannya. Di sisi lain apakah ada keterbaruan yang ingin  Bapak implementasi sementara peralatan dan sumberdaya manusia sudah Bapak siapkan dan investasikan. Pilihan ini mungkin secara fianancial mengguntungkan jika Bapak dapat mengengelola unit tersebut dan mendapat dukungan, namun di sisi lain ada resiko kalau Bapak juga akan kesulitan dan  mengalami kenaikan biaya tambahan yang cukup besar kalau ternyata sumberdaya yang Bapak miliki tidak kompeten. Dalam hal ini resiko ada di pihak Bapak.
Opsi kedua adalah jika Bapak melakukan outsourcing kepada perusahaan yang memang khusus mengelola air tersebut. Semua sumber daya dari perusahaan tersebut. Termasuk di dalamnya mesin dan suku cadangnya serta sumberdaya manusianya. Biasanya perusahaan ini juga menanggung resiko jika ada kerusakkan atau kendala lainnya. Pergantian filter, kerusakaan pompa, tenaga kerja yang tidak kompeten, tenaaga kerja yang berhenti,maupun kerusakan atau kendala lainnya. Perusahaan ini biasanya secara 24 jam bekerja dan bertangung jawab. Jadi di opsi ini Bapak bebas resiko dan pastinya menambah sedikit biaya namun Bapak bisa tetap fokus pada kompetensi utama bisnis Bapak yaitu hotel.
Menjadi pertimbangan lain adalah opsi ketiga, yaitu opsi Hybrid. Dalam hal ini Bapak bisa memiliki sendiri unit tersebut, bangun sendiri, namun sumberdaya manusia dari pihak pengolah air tersebut. Jadi kecara kepemilikan adalah milik Bapak, namun pihak pengolah air memberi tenaga kerja dan membantu dalam operasionalnya  dan mengingatkan untuk perbaikan atau pergantian suku cadang. Dalam hal ini resiko dibagi kepada 2 belah pihak.
Menurut saya semuanya dikembalikan kepada kemampuan dna ketersediaan sumberdaya  yang Bapak miliki. Silakan dibuat sebuah rencana contingency  untuk mempertimbangkan hal ini.
            Semoga jawaban saya yang singkat ini dapat membantu Bapak. Artikel-artikel yang di tulis dapat dibaca juga di http://1000pengusaha.wordpress.com. Untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan, email ke erwin.halim.mba@gmail.com. Fb Erwin Halim MBA.

Sumber : Koran Kontan, 05 September 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar