Yth. Bapak Erwin,
Saya
tertarik beberapa bisnis digital yang menawarkan jasa atau produknya secara
gratis. Sampai sekarang saya sudah menjalankan beberapa bisnis digital dan
tidak memberi keuntungan. Bagaimana caranya sehingga bisnis gratis dapat
menguntungkan perusahaan tersebut? Mohon penjelasan bapak.
Ilham - Serpong
Dear Pak Ilham,
Memang bisnis
gratis yang memberikan segala kemewahan kepada konsumennya atau user di dunia digital dan hal ini agak
membingungkan. Bagaimana sosial media seperti facebook, twitter, aplikasi
seperti whatapps, toko online gratis, dan iklan-iklan baris gratis itu hidup
dan membiayai bisnisnya, apalagi memberi keuntungan.
“Free” sebagai sebuah business model pernah dialami oleh
Amazon.com justru untuk menarik konsumen-konsumen baru. Jadi rekrutmen konsumen
dilakukan dengan mudah dan cepat. Amazon sempat mengalami target sales yang
tidak sesuai. Jadi dengan mengambil 2 lini segment konsumen berbayar dengan
menawarkan jasa cloud computing,
Amazon justru meningkatkan jumlah sales. Lini yang pertama adalah konsumen yang
gratis yang jumlahnya sangat amat banyak. Jadi konsumen yang gratis tadi
menjadi target pasar dari 2 lini para konsumen berbayar yang ingin memasarkan
produknya. Nah di sini terlihat subsidi silang dari konsumen gratis dan
konsumen berbayar. Mendapatkan konsumen gratis berbicara tentang data base yang mana kalau dicari
berbicara tentang biaya.
Di dalam bisnis
digital yang menggunakan “free as business model” atau bisnis gratis ini
para pemilik bisnis harus siap-siap dengan koceknya beberapa waktu (bisa
bulanan maupun tahunan) untuk terus
menghidupi website-nya dan membiayai
biaya operasional selain dari pada hosting
yang semakin membesar (karena user
semakin banyak), juga karyawan dan biaya overhead
lainnya. Istilah “membakar uang” untuk bisnis ini sudah harus disiapkan oleh
pemilik bisnis, yang tidak siap dan putus asa akan segera mundur dari bisnis
ini. Yang bertahan dan berhasil akan dilirik oleh venture capital (pemberi
modal ventura) untuk menambahakan modalnya. Sehingga tidak sedikit perusahaan
digital, yang bukan saja melambung, namun juga meledak pemasaran bisnisnya begitu
dilirik venture capital sehingga
menjadi sebuah perusahaan yang go public.
Semoga jawaban saya yang singkat ini
dapat membantu bapak. Artikel-artikel yang di tulis dapat dibaca juga di http://1000pengusaha.wordpress.com. Untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan, email ke erwin.halim.mba@gmail.com. Fb Erwin Halim MBA
Sumber : Koran Ko
Tidak ada komentar:
Posting Komentar