Rabu, 22 Oktober 2014

Memilih Bisnis Franchise



Dear Bapak Erwin,

Salam kenal pak. Saya seorang karyawan di sebuah perusahaan. Saya ingin berhenti kerja dan memulai bisnis, kira-kira ada ide pak? Saya ingin info usaha franchise yang terjangkau, budget saya di bawah 100 juta rupiah. Saya tertarik dengan  bidang usaha makanan atau apa saja yang bisa memberikan peluang untuk berkembang ke depannya. Terima kasih.


Best Regards,


Jessica Rahayu
Alam Sutera - Serpong

Dear Ibu Jessica,
Salam kenal juga bu. Memang secara populasi jumlah bisnis franchise bertambah, hal ini terjadi karena semakin maraknya bisnis franchise dari merek-merek baru. Harus diakui bahwa jumlah populasi terbanyak berasal dari bidang kuliner sebagaimana tulisan saya dua minggu lalu.
Kenapa bisnis franchise bidang kuliner menjadi menarik? Penyebab utamanya selain modal relative kecil, ROI (Return on Investment) cukup besar dan Payback Period (Waktu pulang modal) yang cepat. Kadang di lapangan banyak yang salah kaprah menyebut sebagai BEP (Break Event Point) yang cepat, sebenarnya yang dimaksud adalah Payback Period. Umumnya untuk bisnis makanan dan minuman sekitar 6 bulan sampai dengan 1 tahun dapat balik modal. Apakah semua bisnis franchise seperti ini? Sebagai perusahaan yang memang berstandard franchise kembalinya modal lebih terjamin. Namun ibu harus bedakan antara bisnis berpola seperti franchise dengan bisnis yang memang sebuah franchise. (Silakan baca tulisan-tulisan saya sebelumnya di blog). Mungkin indikator ini membantu ibu untuk pertimbangan secara keuangan.
Yang harus menjadi pertimbangan lainnya adalah bisnis yang sudah terbukti menguntungkan. Kementrian Perdagangan Indonesia mensyaratkan bahwa perusahan franchise minimal sudah berdiri selama 5 tahun, terbukti menguntungkan secara keuangan, mempunyai keunikan dari produk atau jasa yang ditawarkan, dan memberikan dukungan yang berkelanjutan. Sementara itu Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) menambahkan kalau sebuah usaha franchise yang baik paling tidak mempunyai 3 (tiga) buah outlet/ cabang sebagai prototype untuk memberikan bukti kepada calon franchisee dan perusahaan mempunyai pengalaman yang cukup. Di samping itu AFI juga menambahkan kalau sebuah bisnis franchise yang sehat mempunyai costumer base (pangsa pasar)  yang memadai, agar jangan sampai pembeli  bisnis franchise (franchisee) terkecoh setelah membeli bisnis.
Cara yang mudah agar ibu cukup yakin setelah memilih bisnis franchise yang ibu inginkan adalah meminta bukti laporan keuangan dari beberapa franchisee atau cabang-cabangnya dan diberikan kesempatan untuk melihat outlet serta dapat mewawancarai franchisee sebelumnya. Perusahaan bisnis franchise yang serius tidak akan ragu untuk memberikan informasi yang memadai kepada calon franchiseenya.
Semoga jawaban saya yang singkat ini dapat membantu bapak. Artikel-artikel yang di tulis dapat dibaca juga di http://1000pengusaha.wordpress.com. Untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan, pembaca dapat mengirim email ke erwin.halim.mba@gmail.com.

Sumber : Koran Kontan, 07 Maret 2014 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar