Kamis, 23 Oktober 2014

Memulai Peternakan Bisnis




Yth. Bapak Erwin,

Saya ingin memulai bisnis peternakan, yaitu ternak ayam kampung. Bagaimana prospeknya dan resikonya. Apakah peluangnya cukup menjanjikan dan bagaimana dengan permodalannya.

Lerman - Grogol- Jakarta Barat

Dear Pak Lerman,
            Memulai sebuah bisnis memerlukan keberanian dan perhitungan resiko. Dan tentunya yang utama adalah passion akan bisnis yang akan bapak geluti. Kalau tidak ada passion akan sangat sulit jika bapak jalankan di tengah jalan. Pilihan bapak untuk memulai bisnis peternakan ayam kampung tentunya memiliki pertimbangan. Ada beberapa hal perlu bapak pertimbangkan.
           Pertama, pilihlah strategi peternakan ayam kampung yang akan bapak mulai untuk pembibitan, pembesaran, petelur atau trading. Inia dalah strategi yang berbeda. Ayam kampung mempunyai banyak keunggulan. Dari segi rasa daging dan harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan ayam ras, lebih tahan penyakit, mortalitas (tingkat kematian) relative rendah (karena lebih tahan penyakit disbanding ayam ras) dan pakannya pun dapat diracik sendiri. Namun di pihak lain pertumbuhan ayam kampung (bobot badan) relative lebih lambat sehingga ini menjadi kendala. Saat ini ada banyak pusat pembibitan ayam kampung, sehingga peternak lain dapat beternak dengan membeli DOC (day old chicken) dari pusat pembibitan tanpa perlu beternak dan mendapatkan bibit sendiri. Pembesaran ayam kampung sering sekali kalah bersaing dengan ayam ras sehingga perlu bapak pertimbangkan sebelum memilih strategi ini. Ayam petelur mempunyai daya tarik, karena telur ayam kampung tidak dihitung per kilo gram, namun per butir. Dan strategi terakhir adalah trading. Jadi bapak cukup menggumpulkan baik ayam kampung yang sudah waktunya panen maupun telur ayam kampong dari peternak dan bapak tinggal memasarkannya.
            Kedua, mengenai prospek dan resiko bisnis peternakan ayam kampung ini. Tentunya dalam menjalankan bisnis ini bapak harus mempunyai channel untuk penjualannya. Jangan memulai bisnis ini jika tidak mempunyai jalur untuk menjual produk peternakan. Karena bisnis peternakan relative lebih beresiko. Bapak menjual produk yang bernyawa yang dapat terkena penyakit dan mengalami kematian, artinya kerugian. Karena itu pastikan dalam menjalankannya bapak memiliki teknisi peternakan atau dokter hewan jika skala bisnis bapak cukup besar. Prospeknya bagus sekali karena ayam kampung tidak secepat ayam ras, maka kebutuhan yang semakin meningkat menjadikan peluang pasar yang juga terus meningkat. Semakin tidak secepat ayam ras pertumbuhannya, berarti kebutuhan pasar mengalami gap dan inilah peluang bapak. Carilah pakan yang membuat pertumbuhan lebih meningkat dan bibit unggul yang pertumbuhan nyalebih cepat. Tehnologi yang terbaru kan saat ini dapat mendukung bisnis peternakan ayam kampong ini. Namun hindari penggunaan hormone pertumbuhan dan antibiotic yang berlebihan, karena salah satu peluang yang besar dari ayam kampung adalah back to nature-ya.
            Hal terakhir mengenai permodalan. Permodalan bisnis peternakan tergantung dari skala yang akan bapak kerjakan. Apakah peternakan rakyat yang di bawah 5000 ekor, skala menengah atau skala besar. Semua tergantung dari strategi yang akan bapak pilih. Termasuk di dalamnya system pengisian kandang. Usul saya, carilah pakar di bidang peternakan ayam kampung ini untuk masalah teknisnya atau bapak mengikuti pelatihan yang cukup. Belajarlah dari ahlinya dan carilah jalur pemasarannya.
            Semoga jawaban saya yang singkat inidapat membantu Bapak. Artikel-artikel yang di tulis dapat dibaca juga di http://1000pengusaha.wordpress.com. Untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan, email keerwin.halim.mba@gmail.com.Fb Erwin Halim MBA.

Sumber : Koran Kontan, 17 Oktober 2014